Rabu, 07 Desember 2011

my favourite band......

Belum hilang dari ingatan saat sekitar setahun lalu Peterpan sukses menyengat kuping sebagian kita dengan album debut mereka, Taman Langit.


Bermodal lirik yang banyak bercerita soal khayalan tentang bintang dan malam-malam sepi yang dibalut dalam kemasan musik bernuansa light rock (minim distorsi, namun sarat harmoni), saat itu nggak butuh waktu lama buat sederet singel dari tuh album - Sahabat, Topeng, Taman Langit, Kita Tertawa, atau Tertinggalkan Waktu - untuk mengisi sekaligus mengakrabi indera pendengaran.


Polah band asal Bandung ini pun melejit jadi salah satu hottest ticket di seluruh penjuru negeri. Konser mereka laris manis. Jadwal manggung pun nggak pernah sepi.


Enam ratus ribu lebih keping album kemudian, tiba saat bagi enam sekawan ini untuk kembali memperdengarkan cerita-cerita terbaru mereka. Sekaligus mengajak para “Sahabat Peterpan” kembali terlena dalam besutan harmoni yang walau terdengar simpel namun tetap kaya yang jadi kekuatan mereka. Lewat album teranyar mereka, Bintang Di Surga.




Nggak seperti album terdahulu, kali ini proses produksi yang dijalani sama Ariel cs. terbilang super cepat. Bayangin. Mulai dari menyiapkan, memoles, mematangkan, sampe merekam seluruh materi, semua dikebut hanya dalam rentang satu bulan lebih 4 hari! Adalah padatnya jadwal konser yang kudu rada dijewer sehingga proses rekaman kebut-kebutan itu terjadi.
“Waktu mulai masuk rekaman, kami udah punya 7 lagu. Tapi baru dua di antaranya yang ada liriknya. Itu pun judulnya masih tentatif. Jadi deh, satu bulan aku berkutat nyari tema yang pas buat dijadiin lirik!” kenang Ariel.


Sempat nyepi di kawasan Lembang, Bandung, selama 5 hari, tuh ide nggak nongol-nongol juga. Lagi-lagi hanya menghasilkan musik tanpa lirik. Kebuntuan ini, kata Ariel, adalah lantaran keinginannya sendiri yang pengen membuat lirik dengan tema yang berbeda dengan album terdahulu.


“Aku nggak pengen lagi berbicara soal bintang, impian atau khayalanku. Pengennya sih yang lain. Masalahnya, yang lain itu apa?” lanjutnya lagi.


Bahkan sampe singel Ada Apa Denganmu dilepas ke radio-radio seluruh negeri, mulai pertengahan Juni lalu, progres albumnya sendiri masih 60 persen.


“Gimana nggak jantungan?” seru Uki.


Lewat serangkaian proses yang spartan – pagi sampe malam take, dilanjut malam sampe pagi bikin lagu – akhirnya menjelang event Breaking Records 6 Cities in 24 Hours, 18 Agustus 2004 lalu, mereka berhasil ngumpulin 10 lagu. Tapi, ada tapinya nih, dua di antaranya tetap lyricless alias tanpa lirik.


“Saking frustrasinya, Ariel tuh nodong anak-anak buat bikin lirik. Kami masing-masing dikasih block-note dan bolpen, trus disuruh nulis apa aja… Hehehehe…,” cerita Uki.


Hasilnya?


“Tetep aja nggak ada yang kepake! Hahahaha! Nggak ada yang cocok buat dinyanyiin, katanya. Ada sih beberapa kata atau kalimat yang diambil buat dipake. Tapi nggak ada yang utuh. Jadinya ya, dia lagi yang buat semua…,” tambah gitaris berjenggot itu.
Pas satu hari sebelum event digelar, Ariel masih berkutat di studio untuk take vokal dua lagu terakhir tadi. Bisa dibayangin dong gimana mumetnya?


Lepas dari semua ketergesaan itu, hasil yang dicapai sama anak-anak Peterpan di album yang juga masih diproduseri sama Noey dan Capung ini sama sekali jauh dari kata mengecewakan. Sebaliknya, dengan berani mereka nawarin beberapa sentuhan baru di sektor musik.


Light rock masih jadi benang merahnya. Namun nuansa American yang sempet merebak kental di album perdana, kini mulai bercampur dengan berbagai unsur lain. Nggak mengurangi harmoni, hal itu justru memperkaya musik yang mereka sajikan.


Simak aja Ada Apa Denganmu, yang jadi singel kojo. Sejak awal kuping ini udah langsung ditonjok sama riff staccatto yang keluar dari besetan Loeqman dan Uki. Digenjot lagi sama refrain yang sangat sing-able, dan padatnya groove bentukan Indra dan Reza, serta nuansa spacey yang digeber sama Andika, nih lagu pantes banget dipasang sebagai jagoan.


Pola kayak gitu juga mereka pamerkan di Khayalan Tingkat Tinggi, 2 DSD (“Judul ini sama sekali nggak ada hubungannya sama isi lagu!” kata Uki.), serta Masa Lalu Tertinggal.


Sementara buat memacu semangat dan pengen ngerasain lagi vibe anthemic ala Topeng, langsung aja cabut ke Angin Utara (Aku). Dijamin, kaki-kaki ini ikutan menghentak bareng intro yang dibentuk lewat pola tribal-rhythming-nya Reza.


Kalo pengen menerawang, mengkhayal dan kembali ngerasain indahnya kesunyian di malam hari, silakan pasang kuping buat Mungkin Nanti, Di Belakangku, Ku Katakan Dengan Indah (“Kau hancurkan hatiku… Tuk melihatmu…”) dan Bintang Di Surga.


Jangan sampe dilewatin pula Di Atas Normal yang walaupun terdengar sebagai playful-song layaknya Taman Langit, namun menyimpan satu misteri, lantaran ada suara “mistis” yang ikut terekam di bagian vokal latar….


Album ini pun makin menandai vokal Ariel sebagai salah satu kekuatan utama Peterpan. Ciamik betul dia bercerita tentang apa yang dirasakannya lewat tarikan vokalnya itu. Berbisik, menangis pedih, dan kadang meraung marah. Nggak heran kalo nih orang ngotot buat menulis liriknya sendiri!


Satu bulan 4 hari, sepuluh lagu, plus sebuah rekor. Harusnya ini adalah sebuah permulaan yang manis bagi Peterpan buat meraih bintang di surga…Nampaknya popularitas grup musik Peterpan terus menanjak. Setelah mencatatkan diri dalam MURI sebagai band pertama yang tampil di enam kota selama sehari pada 18 Juli lalu, kini mereka diganjar penghargaan Double Platinum untuk album keduanya, Bintang di Surga.


Album ini mencatat angka penjualan sebanyak 350.000 kopi. Sebagai catatan, album ini resminya baru dirilis kemarin, namun untuk pengedarannya sudah dilakukan sejak 26 Juli lalu.


Tentu saja penghargaan itu merupakan hadiah paling istimewa bagi Ariel, Ukie, Indra, Andika, Lukman, dan Reza. "Alhamdulillah akhirnya album ini bisa selesai juga. Penggarapannya butuh pengorbanan banyak. Kami sempat harus istirahat, tidak terima jadwal manggung mulai Maret lalu," kata Ariel (vokalis).


Memang tak ada acara launching resmi untuk kegiatan promo album ini. Sebab penciptaan rekor MURI beberapa waktu lalu sudah merupakan salah satu cara untuk promosi album yang diproduksi di bawah label Musica ini.


Sementara penghargaan Double Platinum akan diberikan langsung oleh Musica pada tanggal 8 Agustus dalam konser di Bandung Supermal yang bertajuk Dari dan untuk Bandung.


Peterpan sendiri baru saja menyelesaikan penggarapan video klip pertamanya untuk lagu Ada Apa Denganmu arahan Dimas Djayadiningrat. Klip ini akan diputar perdananya pada tanggal 9 Agustus mendatang.


Selain itu, mereka juga dijadwalkan akan memeriahkan ajang Tarra With Star yang sejak awal Juni lalu digelar Tarra Even Management. Peterpan dijadwalkan tampil di Atrium Plaza, Pasar Senen, pada Selasa, 3 Agustus alias hari ini mulai pukul 14.30 wib.


Bagi mereka, tentu saja ini bukan kali pertamanya mereka bekerjasama bareng Tarra Even Management. Sebelumnya mereka juga pernah tampil di program chatting yang digelar oleh






PETERPAN sudah lama menghilang. Kemana sajakah mereka? Mereka mengeram diri sibuk menyelesaikan pembuatan album kedua yang akan dirilis awal Agustus mendatang. Saat ini mereka sedang sibuk-sibuknya rekaman menciptakan lirik dan lagu yang lebih seru dari album Taman Langit. So..ga perlu merasa kehilangan karena tidak lama lagi lagu-lagu baru mereka akan berseliweran terdengar di radio-radio dan performa mereka juga akan lebih sering ada di tv.......


BEBERAPA hari ini single Peterpan yang berjudul "Ada Apa Denganmu" kerap diputar di ruang promosi Musica Studio´s. Single ini rencananya akan diputar serentak di beberapa radio di Indonesia tanggal 9 Juli 2004. Adapun radio-radio tersebut adalah : Jakarta: Prambors 102.3 FM
Bandung, Ardan 105.9 FM, Surabaya: Hard Rock 89.7 FM, Malang: Makobu 89 FM, Semarang: Prambors 102 FM, Yogya: Geronimo 106.1 FM,
Makasar: Madama 87.7 FM, Pontianak: 103 FM


PETERPAN sendiri rencananya akan merilis album kedua berjudul "Bintang Di Surga" tanggal 2 Agustus 2004. Mudah-mudahan jadwalnya tidak berubah, kita tunggu aja ya... Sedangkan pemotretan buat cover album keduanya, kali ini dilakukan di Dago atas, dekat The View - Bandung. Pemotretan dilakukan di bandung karena mereka sendiri sedang sibuk menyelesaikan album kedua mereka yang dijadwalkan release tanggal 2 Agustus mendatang. Design cover ini dikerjakan oleh Thova dari Endone Graphics. ....


ACARA SCTV MUSIC AWARD 2004 di Jakarta Hilton Convention Center berlangsung sangat meriah. Berkah bagi Musica pada Awards kali ini karena menggondol beberapa penghargaan seperti Group Band Peterpan yang memenangkan penghargaan sebagai Pendatang Baru Ngetop untuk album Taman Langit.


Selamat kepada Group Band Peterpan atas penghargaan ini…


SEMENJAK menggeliatnya perfilman Indonesia hingga jumlahnya mencapai kira-kira 10 judul per tahun, banyak musisi yang terjun ke dunia film. Baik untuk berakting atau untuk dilibatkan dalam pembuatan album soundtracknya. Sebut saja Peterpan, band asal Bandung yang sekarang sedang melambung namanya, dikabarkan mereka akan bermain dalam sebuah film layar lebar. Berdasarkan kabar yang beredar, band yang baru saja meraih triple platinum untuk album barunya, Taman Langit, karena sudah terjual lebih dari 650.000 copy akan bermain dalam film yang bercerita tentang perjalanan karier mereka. Sayangnya, konsep filmnya masih dirahasiakan. Baik itu para personel Peterpan ataupun pihak Musica Studios yang mengontrak mereka pun masih segan berkomentar. Memang saat ini, popularitas Peterpan tengah melambung. Lewat single-nya yang berjudul Mimpi yang Sempurna, mereka berhasil merebut pasar musik Indonesia. Album perdananya Taman Langit disambut bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar